Jakarta-19 Juni 2010, Terminal terpadu pulogadung adalah terminal terbesar di di DKi Jakarta, oleh karena itu kenyamanan dan ketertiban diterminal ini harus tenih di perhatikan. Jln. Perintis Kemerdekaan merupakan jalan utama untuk menuju terminal tersebut, tapi lihat jalan itu sangat tidak rapi, banyak Pedagang buah Kaki Lima di sepanjang jalan itu. Petugas sebenarnya telah berulangkali mengultimatum agar pedagang tidak berjualan ditempat-tempat terlarang. Seperti tortoar atau badan jalan, sebab hal itu mengganggu ketertiban umum, namun ultimatum itu tak pernah di gubris sehingga membuat petugas harus bersikap tegas. Meski sudah beberapa kali terkena razia penggusuran Satpol PP, tetap saja pedagang-pedagang tersebut akan muncul kembali.
Tak dapat dipungkiri, banyak jumlah Pedagang, menyebabkan ruas jalan semakin menyempit hingga menimbulkan kebacetan lalu lintas. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya angkutan umum yang berputar dan ngetem untuk cari penumpang disepanjang jalan perintis.
Setiap pagi selalu saja menjadi hari yang sangat padat disetiap penjuru Jakarta, jumlah kendaraan pun semakin bertambah banyak, imbasnya sering terjadi kecelakaan, kemacetan dan berbagai pelanggaran yang terjadi dijalan semakin meningkat. Terutama menggenai pelanggaran lalu lintas , walaupun pelanggaran lalu lintas itu terkesan sepele, tetapi dapat menyebabkan kemacetan dan kecelakaan.
Sekitar jalan Perintis Kemerdekaan, ada rambu lalu lintas yang dengan jelas terpasang symbol huruf “S” dicoret, yang berarti dilarang berhenti. Akan tetapi, disana banyak sekali angkot dan bus berhenti untuk menaikan dan menurunkan penumpang. Belum lagi di sepanjang jalan itu juga terdapat tanda “P”dicoret yang artinya dilarang parkir. tetapi banyak sekali mobil-mobil yang parkir seenaknya sehingga membuat jalan bertambah macet.
Ditambah jalan busway yang sering digunakan oleh penggendara lainnya, menyebabkan jalan ini bertambah macet. oleh sebab itu timbul berbagai pertanyaan, “apa rambu-rambu lalu lintas itu dibuat memang untuk di langgar?” atau “mereka memang tidak mengerti rambu-rambu lalu lintas?” Cuma mereka sendiri yang tahu kenapa melanggar aturan rambu-rambu itu, tetapi untuk kenyamanan kita bersama cobalah patuhi rambu-rambu lalu lintas yang sudah ada.(Leonora) Foto : Leonora
Tidak ada komentar:
Posting Komentar